La Masia (Kunci Sukses Barcelona)

Incredible..satu kata yang pantas untuk Barcelona. Ya Barcelona menjadi juara liga champions untuk yang keempat kalinya seusai menaklukan Manchaster United dengan skor 3-1. Pada awal-awal pertandingan sebenarnya MU justru menekan Barcelona, tetapi Barcelona yang diperkuat pemain terbaik dunia Lionel Messi membuka skor terlebih dahulu lewat goal Pedro Rodriguez yang menyambar umpan silang dari Xavi Hernandez. Menjelang turun minum MU menyamakan kedudukan lewat kaki Wayne Rooney kerjasama dengan Ryan Giggs meski sedikit berbau offside.

Di babak kedua Barca tetap menguasai pertandingan dengan melakukan umpan-umpan pendek. Hasilnya pada menit ke  54 Lionel Messi berhasil menjebol gawang MU yang dikawal oleh Edwin Van Der Sar. MU semakin tidak berdaya setelah David Villa menambah jumlah gol Barcelona. Sampai pertandingan berakhir skor tidak berubah dan akhirnya Barcelona mamastikan menjadi juara Eropa.

Pencapaian ini menurut saya tidak terlalu mengejutkan karena Barca sebuah tim yang komplit. Tim yang diasuh oleh Josep ‘pep’ Guardiola memainkan sepak bola yang atraktif, dimana semua pemainnya memiliki skill yang mumpuni. Itu terjadi karena Sistem Pembinaan yang dilakukan oleh Barcelona berhasil. Motor serangan skuad Josep ‘pep’ Guardiola dijalankan oleh tujuh pemain asli didikan La Masia(sekolah sepak bola di Barcelona), diantaranya Xavi Hernandez, Andres Iniesta dan Lionel Messi. Di La Masia, sudah diterapkan pendidikan yang berjenjang yang dikelola mulai usia tujuh hingga18 tahun.

Setelah usia 18 tahun pemain yang dinilai berpotensi akan menembus Barcelona B, di sana pemain akan bagaimana main dalam skema 4-3-3 dimana skema tersebut merupakan skema baku dalam tim senior Barcelona.

Itulah mengapa Barcelona sekarang bisa sukses seperti ini. Andai semua Sekolah Sepak Bola (SSB) di Indonesia menerapkan sistem seperti ini bukan tak mungkin sepak bola kita akan sama baiknya dengan Barcelona atau bahkan lebih, melihat potensi pemain-pemain Indonesia. Yak… SEMOGA SAJA..