Kamis, 25 November 2010

Pelesir….

“Uda sore gini tapi dosen belom dateng ,,,ahkhh..” si Joni pun akhirnya mengajak teman-temannya untuk pelesir ke mal deket kampus, “Ayoo jalan akh males gw ma dosen kya gini giliran gw niat kulia aja dosen gga masuk”, “iya jon rese banget ni dosen, cabut yuk” tambah si cumi yang juga mengajak teman-temannya yang lain. Akhirnya mereka berlima pun pergi ke mal terdekat.
Sesampai mereka di mal tersebut Joni langsung ngoceh ngeliat cewe-cewe cakep berkeliaran di mal, “eh sul liat tuh cewe bodynya cocok tuh buat gw..” , “ah lo mah ngomong doang” tambah sul..
Kemudian babe pun bilang “nah itu jon baru cocok buat lo…” , ,”mana be ?? sahut demul.., adul pun menoleh dan berkata “sialan lo !! masa badan gw uda gede gw cari yg gede juga” , waah ternyata badan tuh cewe bulet banget persis angka nol..
Akhirnya mereka mampir ke toko pakaian, joni pun langsung mencoba beberapa potong pakaian,,, “ waah gw suka nih baju di sini, ukurannya gede-gede pas banget buat gw (dia ngomong sendiri gga ada yang nyautin). Tanpa banyak milih karena kalo beli juga gga ada duit, akhirnya aki babe cumi sul dan demul pun pergi meninggalkan Joni yang lagi “nyobain baju” dan menunggu di luar tempat itu. Tak lama kemudian Joni muncul dengan senyum sumingrah dan bilang “suka gw baju-baju di sini, ukurannya gede-gede”, teman-teman yang lain mendengarkan ocehan si joni, kemudian si sul meraba-raba tas joni “mana Jon baju lo ??” , Joni pun hanya senyum-senyum gga jelas..
Setelah mampir ke toko pakaian mereka pun pergi menonton sebuah film di bayarin sama si Joni. Di dalam studio Joni (yang duduk menyendiri terlihat sibuk dengan dompetnya dan membuka-buka dompetnya), kemudian cumi dan aki berbisik “ngapain tuh si Joni ??”, “tau dia kan suka gga jelas hahha” , Joni pun masih betingkah yang gga jelas sampai film di mulai.
Selesai menonton film mereka berniat pulang, tetapi karena di luar cuaca sedang hujan maka mereka semua menunggu di tempat parker motor, sambil ngobrol-ngobrol kemudian babe bertanya,”mana Jon baju lo?? gw pengen liat…” , Joni pun terdiam sejenak dan berkata “kaga be gw beli dompet”, HAH ?? gimana ceritanya?? Dari tadi lo teriak-teriak baju tau-tau yang lo beli dompet ?? teriak demul, hahahhahah LOL, si Joni langsung betingkah gga jelas alias kikuk, “HAHAAHA” pada ketawa semua sampe ujan uda reda dan mereka semua pulang sambil menahan sakit di perut gara-gara si Joni…
Dan itulah rutinitas mereka sehari-hari..

Minggu, 14 November 2010

Perbandingan kata-kata media masa


Artikel dari POSKOTA :

JAKARTA (Pos kota)- Lelaki tua tewas usai kencan dengan wanita jablay di Hotel Harapan Jaya, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu malam pukul 22.50. Diduga, Abdul Halim, 62, tewas akibat mengkonsumsi obat kuat agar bisa kencan untuk kedua kalinya dengan Eky, 30.

Menurut Kanis Reskrim Polsek Senen, AKP Asep Suparman, Sabtu (13/11) sekitar pukul 17.00, Abdul chek ini atau masuk hotel dengan wanita yang dikenal di Atrium Senen tersebut. Tak lama kemudian, setelah kencan, pukul 21.00, lelaki asal Tanjung Balai Karimun, Riau itu keluar bersama wanita jablay tersebut.

“Diduga mereka membeli obat kuat agar bisa kencan lagi,”ujar Asep Suparman. Sebab tak lama kemudian mereka berdua kembali ke kamar hotel. Sekitar pukul 22.00, tiba-tiba Abdul kejang-kejang. Melihat itu Eky panik dan berteriak minta tolong.

Namun sebelum sempat ditolong, korban sudah meninggal dunia. Kejadian itu lalu dilaporkan ke Polsek Senen dan jenazah korban dibawa ke RSCM. Sedangkan Eky, wanita asal Pandeglang, Banten ini dimintai keterangan.

Polisi juga menyita barang bukti berupa 17 lembar dolar Amerika Serika pecahan 100 dolar yang diduga palsu. kasus ini masih dalam pengusutan polisi. (silaen/B)


Bahasa yang sekiranya benar :

JAKARTA (Pos kota)- Lelaki tua tewas usai kencan dengan wanita tuna susila (WTS) di Hotel Harapan Jaya, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu malam pukul 22.50. Diduga, Abdul Halim(62) tewas akibat mengkonsumsi obat kuat agar bisa kencan untuk kedua kalinya dengan Eky (30)
Menurut Kanis Reskrim Polsek Senen, AKP Asep Suparman, Sabtu (13/11) sekitar pukul 17.00, Abdul masuk ke hotel dengan wanita yang dikenal di Atrium Senen tersebut. Tak lama kemudian, setelah kencan pukul 21.00 lelaki asal Tanjung Balai Karimun, Riau itu keluar bersama wanita tuna susila tersebut.
“Diduga mereka membeli obat kuat agar bisa kencan lagi,”ujar Asep Suparman. Sebab tak lama kemudian mereka berdua kembali ke kamar hotel. Sekitar pukul 22.00, tiba-tiba Abdul kejang-kejang. Melihat itu Eky panik dan berteriak minta tolong.
Namun sebelum sempat ditolong, korban sudah meninggal dunia. Kejadian itu lalu dilaporkan ke Polsek Senen dan jenazah korban dibawa ke RSCM. Sedangkan Eky, wanita asal Pandeglang, Banten ini dimintai keterangan.
Polisi juga menyita barang bukti berupa 17 lembar dollar Amerika Serika pecahan 100 dollar yang diduga palsu. kasus ini masih dalam pengusutan polisi. (silaen/B)


Artikel dari KOMPAS :

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum ada yang memastikan apakah sosok pria berjaket hitam yang direkam fotografer Kompas Agus Susanto sedang menonton pertandingan tenis di Bali adalah Gayus Tambunan. Namun, pengamat multimedia Roy Suryo yakin pria tersebut benar Gayus. Tidak tanggung-tanggung Roy berani memastikannya 100 persen.

Hal tersebut dinyatakan Roy dalam pesan singkatnya Minggu (14/11/2010) setelah membandingkan foto yang direkam Agus Susanto dengan foto Gayus Tambunan. Roy menyatakan, pembuktian tersebut dilakukan dengan metode slice comparison. Ia mengklaim metode tersebut ilmiah dan melihat unsur-unsur grafis sebagai dasar perbandingan foto.

Sebelumnya, ahli digital forensik Ruby Alamsyah mengatakan bahwa untuk memastikan foto tersebut Gayus atau bukan sangat mudah. Dengan software khusus yang membandingkan foto tersebut dengan foto Gayus sebenarnya akan diketahui tingkat kemiripannya. Tinggal apakah aparat hukum di Indonesia mempercayai bahwa foto tersebut Gayus atau bukan jika tingkat kemiripannya di atas 50 persen atau harus di atas 90 persen.

Ruby sendiri enggan berkomentar apakah foto yang diambil Agus Susanto benar-benar Gayus. Namun, dari pengamatan awal saja ia memperkirakan tingkat kemiripannya dengan Gayus bisa jadi lebih dari 90 persen. Nah, apakah foto tersebut benar-benar Gayus atau bukan? Menurut Ruby, hal tersebut kini telah masuk ranah hukum dan menjadi wewenang aparat hukum untuk membuktikan.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes